Headlines News :
Home » » 4 Kelalaian pengamanan Museum Gajah

4 Kelalaian pengamanan Museum Gajah

Written By Ridwan Mujib on Friday, September 13, 2013 | 11:34



4 Kelalaian pengamanan Museum Gajah - Empat buah lempeng emas berbentuk artefak era Kerajaan Mataram Kuno dicuri dari Museum Nasional atau Museum Gajah. Pencurian benda bernilai sejarah tinggi itu diduga melibatkan petugas museum.

Polisi yang melakukan olah TKP mengemukakan, pintu penyimpanan keempat lempengan emas dirusak pencuri. Lokasi penyimpanan emas itu berada di Ruang Khasanah Emas, di lantai dua museum.

"Kejadian itu diketahui karena sedang terjadi pergantian satpam. Saat dilakukan pengecekan, baru diketahui empat lempengan emas itu hilang," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan, saat jumpa pers di Museum Gajah, Kamis (12/9).

Terkait hilangnya empat lempengan emas tersebut, setidaknya terdapat empat kelalaian yang dilakukan pihak museum. Berikut uraiannya:

1. Tingkat keamanan museum rendah
Ketua Komunitas Jejak Langkah Sejarah Musiana Dhani, mengatakan tingkat keamanan di Museum Gajah masih rendah. Hal itu bila dibandingkan dengan keamanan museum terkenal di Eropa, seperti Museum Louvre di Paris, Perancis atau Museum Vatikan di Roma. Di Louvre, kata dia, ada koleksi lukisan Monalisa yang terkenal. Publik yang berkunjung ke sana, ketika hendak masuk ke museum harus melewati beberapa tahapan keamanan. Mulai dari diperiksa petugas keamanan, meninggalkan barang-barang; tas atau gadget, sampai harus melewati X-ray scanner.

2. Aturan longgar untuk pengunjung museum
Dinilai Museum Gajah masih menerapkan aturan yang sangat longgar kepada para pengunjung. Seperti tak adanya larangan menyentuh benda di museum. Di Indonesia belum ada aturan se-njelimet itu untuk bisa masuk museum. Di Eropa, untuk melihat satu koleksi itu ada penghalangnya. Jaraknya 1 sampai 3 meter, ada garis untuk melihat, tidak boleh megang atau meraba. Kalau museum di Indonesia, nempel saja masih boleh, kata Musiana kepada merdeka.com.


3. CCTV mati
Hasil penyidikan polisi menyebutkan, saat kejadian kamera pemantau CCTV di ruangan sedang mati. Akibatnya, polisi kesulitan memburu pelaku. Dilihat dari cara pelaku menjalankan aksinya, diduga hilangnya benda bernilai sejarah tinggi tersebut melibatkan orang dalam museum.


4. Museum tak punya data lengkap
Meski tahu jumlah emas yang hilang, pihak pengelola museum maupun Dirjen Kebudayaan Kemendikbud tidak bisa menaksir nilai benda-benda tersebut. Sekarang belum bisa katakan berapa miliar barang yang hilang. Memang enggak ada data nilai barangnya berapa, ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan saat jumpa pers di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (12/9).

http://www.merdeka.com/peristiwa/4-kelalaian-pengamanan-museum-gajah.html
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ILMU SUPER - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger